WILUJENG SUMPING DI PERPUSTAKAAN MAN 2 CIAMIS, LUANGKAN WAKTU ANDA KEPERPUSTAKAAN ! SEJUTA MANFAAT AKAN KAMU DAPAT

Kamis, 28 November 2013

Sejarah Provinsi Jawa Barat jilid 1

Identitas:
Judul:Sejarah Provinsi Jawa Barat jilid 2
Penulis:Nina H. Lubis,dkk
Penerbit:YMSI



Terimakasih Banyak pada pemerintah jawa barat Khususnya pada Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia (YMSI )dan pada Prof.Dr.Nina Herlina Lubis,M.S DKK. buku yang berjudul "Sejarah Provinsi Jawa Barat jilid 1 dan 2"sudah kami terima dan insyaallah kami akan rawat dengan sebaik baiknya.

Sejarah Provinsi Jawa Barat jilid 2

Identitas:
Judul:Sejarah Provinsi Jawa Barat jilid 2
Penulis:Nina H. Lubis,dkk
Penerbit:YMSI




















Terimakasih Banyak pada pemerintah jawa barat Khususnya pada Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia (YMSI )dan pada Prof.Dr.Nina Herlina Lubis,M.S DKK. buku yang berjudul "Sejarah Provinsi Jawa Barat jilid 1 dan 2"sudah kami terima dan insyaallah kami akan rawat dengan sebaik baiknya.

My Life, My Adventure

Identitas:
Judul:My Life, My Adventure
Penulis:Ahmad Rifai Rifan
Penerbit: ElexMedia

Sinopsis :
Hidup adalah petualangan. Jangan sampai mengisi hidup dengan aktivitas yang rata-rata. Karena hanya orang rata-rata yang impian dan tindakannya rata-rata. Hidup hanya sekali, maka pilihlah hidup yang kau yakini akan menghebatkan masa depanmu. Hidup hanya sekali, maka beranilah mencoba sesuatu yang baru. Teruslah mencoba tantangan yang baru, seru, dan menantang. Jangan takut gagal. Kelak kita tak akan menyesal karena salah dan gagal dalam bertindak. Kita jauh lebih menyesal karena tak berani mencoba segala peluang di masa lalu.
Hidup adalah petualangan. Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Setiap petualang selalu menghadapi kejutan. Kadang manis, kadang pahit. Kadang kalah dulu baru menang. Tapi bagi petualang sejati, setiap kejadian selalu membuahkan hikmah hidup yang membuatnya makin bijak dan berjiwa besar.
My Life My Adventure. Bukan orang lain yang menentukan hebat tidaknya masa depanku. Hanya aku dan Tuhan-lah pemegang kendali jalan kesuksesanku.

9 summers 10 autumns

Identitas:
Judul: 9 summers 10 autumns
Penulis:Iwan Setyawan
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Sinopsis :
Malam itu aku hanya mampu mengulum doa dalam bibirku. Hanya mampu mengayunkan jemari tanpa tahu siapa yang akan  menggapainya. Mereka semakin menjeratku, tangan besar itu kian mencengkeram erat lengan lemah tak berisiku. Belumlah aku sempat melihat merah jingga kembang api di langit New York untuk kali pertamanya, belumlah aku merasakan euphoria hari kemerdekaan negara itu. Justru sekarang darahku tengah serasa membeku merasakan dinginnya permukaan pisau lipat dua orang tak ku kenal sewaktu menuju Stasiun Fleetwood.
Malam itupun akhirnya tak ada nyala merah hijau kembang api yang ku saksikan, tak ada. Yang tersisa hanya membirunya sudut bibirku dan memerahnya T-shirt yang kukenakan. Namun, ada nyala lain yang hadir bahkan lebih indah dari  merah hijau kembang api.
Dia seorang bocah merah putih dan yang satu lagi begitu cemerlang. Dia dan Mbak Ati.
Semenjak perjumpaanku dengannya malam itu dia kembali datang, dan kembali lagi. Untuk berbagai hal, yang pasti dia datang menanti untuk menerima dan memberi. Sosoknya mengingatkan aku pada diriku di masa kanak – kanak.
Kanak – kanak yang kuhabiskan di sebuah rumah. Rumah yang ku mengerti bukanlah besar yang menjadi dambaan, namun bagaimana cinta dan kesederhanaan yang menyatukan. Di sanalah aku tumbuh dan berdampingan bersama Bapakku, Ibuku, Mbak Isa, Mbak Inan, Rini, dan Mira. Di rumah beratap anyaman cinta kasih itulah aku tumbuh, menerobos hujan, belajar pada alam akan kekuatan rumput kecil yang tetap tangguh walau terinjak dan tak dianggap. Semua itu dari  rumahku yang bertaman walaupun tak luas. Rumah yang membuatku ingin merasakan sedikit ruang bernama kamar. Ku ceritakan tentang rumahku pada dia di beberapa perjalanan, jalan – jalan di New York. Jalan yang tak pernah ku kira akan menapakinya.
Perjalanan di SoHo pagi itu ku habiskan dengan bercerita pada dia tentang bapakku Abdul Hasim. Ku katakana padanya bahwa bapakku adalah seorang sopir angkot di jalan – jalan di sekitar Batu Malang. Bapak yang kini usianya tak lagi muda, bapak yang kini beruban, bapak yang dulu berjuang mati matian untuk bisa membeli mobil sendiri demi kekuatan keluarga yang harus dipertahankan. Diatas Brooklyn Bridge sosok bapak yang pernah jatuh dan bangkit itu tergurat. Ku peluk dia yang berseragam merah putih, dan aku hanya mampu berbisik “aku kangen bapak”.
Hari berikutnya selepas kelas Yoga ku peluk dia yang menemuiku. Seperti ada ketergesaan yang ingin ia tanyakan, dan teryata tentang ibuku. Ibu Ngatinah yang begitu bercahaya. Malaikat kombinasi cinta kasih, keserhanaan, dan ketegaran yang kuat. Pada bagian ini bagaimanapun aku akan menangis, ku ingat detil bagaimana ia yang tak bersekolah tinggi itu begitu lihai mengatur semua yang bisa menyelamatku. Semua yang mungkin bisa mengantarkanku agar terbang atau mendayung kapalku. Dialah angin yang mampu mendorong laju layar kapalku yang berkali – kali hampir berhenti dan kehilangan arah. Ibuku yang paling hebat. Puisi hidupku!
Kesempatan berikutnya pada bocah berseragam merah putih itu ku ceritakan pula kekuatan besar Mbak Isa yang membuka segala awal mimpi dengan segenap prestasi yang Mbak Isa miliki. Sekarang mbak Isa menjadi guru SD. Ku ceritakan sastra yang indah dari Mbak Inan, Mbak yang mengajariku banyak hal. Bahkan selanjutnya, meski dia  tak datang ku tuliskan kisah tentang teman setiaku, adik perempuan pertamaku Rini. Hingga ku sambung kisah tentang adikku Mira, yang terindah. Mira yang kini menjadi dokter hewan, gadis  pejuang yang hebat.
Ku katakan pada dia lagi, bahwa mereka semua adalah pelangi dalam rumahku. Meski atap rumahku kadang mendung dan hujan, namun semua itu ku yakin akan berganti dan menjadi indah . Mereka adalah cahaya matahari yang menrefleksikan cinta. Mereka adalah matahari yang menrefraksikan kekuatan. Mereka adalah matahari yang mendifraksikan kegembiraan. Hingga tercipta pelangi indah dalam rumah kami.
Hari itu musim gugur saat ku ceritakan tentang suka cita Bapak ketika kelahiranku. Selepas ku puaskan kegemaran baruku, membaca. Ku tuliskan surat tentang aku karena berhari – hari ia tak datang. Ku tuliskan aku yang kecil dalam rumah 6 x 7. Aku yang sering bersungut ketika tetangga berbondong – bondong hendak ikut menonton televisi di ruang keluarga yang kala itu sekaligus tempat tidurku, tempat belajar dan bermainku. Aku yang menghabiskan waktuku untuk berkutat bersama buku. Track record perjalanan pendidikanku hingga mengingat cita – cita tiruanku sebagai handship. Bahkan tentang mimpi dan ruang baru yang teretas dari pesona teater.
Kemudian ku kisahkan ceritaku yang berhasil masuk jurusan statistika IPB lewat jalur PMDK hingga super tour masa KKN. Tak ketinggalan tentang segala badai yang menerpa kapalku. Masa yang mana aku harus bertahan dengan keterbatasan, dengan penghabisan dan pinjaman yang membuatku pernah mengungkapkan ku ingin kerja di kawasan “Blok M”.
Keretakan perjalanan yang ku ukir bagai relief, terlebih ketika aku akhirnya lulus dan menagih janji perubahan. Menyambut profesi di Nielsen Jakarta, berlanjut ke Danareksa, hingga aku terbang ke Amerika dan berjumpa dengan Mbak Ati.
Kemudian dia tersenyum, saat ku ceritakan tentang Aundrey. Wanita yang ku kenal di kelas yoga yang diampu guru spiritualku Rima. Wanita yang sempat ku sediakan yoga mat bersebelahan denganku, wanita yang kemudian pergi sebelum musim gugur datang menjemput.
Di waktu lain, ku ceritakan pula tentang sesuatu.  Ini bukan kisah cinta. Ketika itu autumns, ketika itu dia yang datang ke New York, ketika itu dia yang ku sebut Kalista menetap selama delapan hari. Gadis yang ku kenal dari facebook itu, yang menghabiskan enam hari berkunjung ke Central Park. Gadis yang kemudian pergi kembali melanjutkan perjalanannya, yang sempat mengatakan Iwill miss you bukan I love you bukan juga good bye.
Hingga akhirnya kerinduanku pada Batu dan rumah membuncah, menyeruak dari sela – sela kesibukanku menjadi Director, Internal Client Management dia berkata akan pergi. Entah kenapa, setiap ku tanyakan ia hanya berkata bahwa aku telah lebih dari kuat dan dia akan meninggalkanku.
Sampai suatu hari ketika aku akhirnya kembali ke tanah air, ke Indonesia. Dia ikut bersamaku berjumpa Bapak, Ibu, mbak Isa, Mbak Inan dan lainnya termasuk rumahku. Ia melihatku memperagakan yoga pada mereka, ia tersenyum. Hingga kemudian aku mengajaknya mendaki Rinjani. Ada selaksa yang tak pernah bisa ku tuliskan, ada sebuah ruang yang seketika menjadi begitu damai. Ruang yang kemudian mengatakan semua telah berubah dan akan baik lebih baik dari sebelumnya. Ruang yang kemudian mengendap bersama sesuatu yang lain yang saling bicara dalam diam dan kebahagiaan. Ketika itulah dia pergi, dengan tenang dan guratan yang sempurna di puncak Rinjani.
Ketika semua yang menjadi mimpi terdaki. Ketika waktu berjalan, ketika musim berganti. Ketika hati berbicara untuk kembali, saat itulah 9 summers 10 autumns terpungkasi namun tak berakhir.
“Impian harus menyala dengan apapun yang kita miliki meskipun yang kita miliki tidak sempurna, meskipun retak retak”-9 summers 10 autumns (Iwan Setyawan)–(Arf)


Semangatlah untuk meretas janji kehidupan yang lebih baik__(ME, RS-26/11)
Identitas:
Judul: La Tahzan For Girls 
Penulis:Najla Mahfuz
Penerbit: Mirqat
Sinopsis :
Agar Kamu Para Cewek Tidak Takut Hadapi Mada Depan!

***

Hmm, coba sebutkan, apa sih hal yang paling ditakukit para cewek? Masa depan, sudah pasti itu! Meskipun kamu menjalani hidup ini dengan berusaha tetap ceria, menikmati canda ria dengan sohib-sohib kamu, tapi harus kamu akui kali ada kegelisahan yang menggelayut di balik semua keceriaan itu...

"Nanti aku bakalan jadi apa, Ya?"
"Pasangan kelak seperti apa, Ya?"...

Selasa, 26 November 2013

Kultum Ringkas Sehari-hari Adab,Panduan dan doa

Identitas:
Judul: Kultum Ringkas Sehari-hari Adab,Panduan dan doa
Penulis:M.Amri Abu Syatir
Penerbit: Pustaka Wasilah kritis mencerahkan


Sinopsis:
kelahiran,kematian dan hari bangkit setelah kematian adalah sangat penting untuk di ketahui.
buku ini, setiap babnya mengandung intisari berbagai hal yang bisa diambil sebagai pelajaran dan hikmah untuk kehidupan kita sehari-hari.Dengan menggunakan metode yang sederhana namun akurat, sekaligus contoh praktis yang membimbing pembaca dalam menyampaikan pesan islam kepada jamaah secara efektif, sehingga buku ini sangat ideal untuk para dai atau bagi siapapun, ahkan yang baru belajar sekalipun yang menyampaikan pesan dakwah bagi orang lain. kiranya allah selalu menyertai langkah kita, SELAMAT BERJUANG !

Trik Rahasia Mencari yang Tersembunyi Di Internet

Identitas:
Judul:Trik Rahasia Mencari yang Tersembunyi Di Internet
Penulis:Jubilee Enterprise
Penerbit: Elek Media komputindo

Sinopsis:
Dimana kita mencari harga barang yang paling murah? Atau, adakah tempat yang bisa memberi saran untuk pembelian sebuah produk elektronik? Apa saja yang saat ini sedang trend di Twitter dan situs-situs social media? Video clip apa yang populer saat ini, dan apakah ada video clip yang sesuai dengan kebutuhan? Misalnya tentang video clip memformat hard disk, membuat roti, dan lain sebagainya? Apakah obat-obatan yang Anda beli aman dikonsumsi? Apa arti tulisan-tulisan medis yang ada di komposisi obat? Dan, bagaimana juga caranya mengajarkan anak yang autis?
Ada banyak sekali informasi tersembunyi di internet. Jika Anda tidak tahu ‘tempat-tempat’ untuk menemukan informasi itu, maka semuanya akan tetap menjadi misteri bagi Anda. Buku ini mengupas tempat-tempat dimana Anda bisa menggali informasi sebanyak-banyaknya, seluas-luasnya. Dengan demikian, Anda akan lebih banyak tahu, terutama tahu hal-hal yang tersembunyi atau disembunyikan!